TONGUE TWISTER

~ The twenty two train tore trough the tunne
~ We surely shall see the sun shine sun
~ Wayne went to wales ro watch Walrus
~ When a doctor doctors a doctor, does the doctor doing the doctoring
doctor as the doctor being doctored wants to be doctored or does the doctor doing the doctoring doctor as he wants to doctor?
~ Four furious friends fought for the phone
~ I thought a thought but the thought I thought wasn’t the thought I thought
~ Which witch wished which wicked wish
~ She sald the should sit

Kungfu Dunk

Kungfu Dunk is the title of movie from Chinese which telling about the son that want meet with him parents pass basket world.
In story this movie started with invention a baby by the old man feeling has couple to him, but seemingly he less suitable to take care the baby. So, that old man delivering the baby to his brother which a teacher. That baby is given name Fang Shi Jie. One day by his teacher, Fang Shi Jie is taught knowledge about how to creating backward time. That knowledge decanted in book” To Change Universe”. Without cause which early Fang Shi Jie’s teacher passing away at the time training knowledge “To Change Universe”.
After his teacher is dying, Fang Shi Jie continuing practice his kungfu in a Kungfu School till him adult. One day an head master angry because every Fang Shi Jie practice, he is always wear iron vest. Fang Shi Jie get punishment may not dinner and may not come back.
Fang Shi Jie go from his Kungfu School. In outside he is fad throw beverage can to dustbin, and repeatedly enter. Seemingly his talent known by the old person existing from side him. The person’s name is Uncle Li. Then Fang Shi Jie invited to his house. After dinner, Uncle Li invite Fang Shi Jie gambling in night club. In there, Fang Shi Jie involve fight with the power of area.
The next day, Fang Shi Jie’s headmaster angry because hearing occurrence in night club. Fang Shi Jie destroy school reputation. Then Fang Shi Jie dissipated from his school.
Fang Shi Jie even go and meeting Uncle Li. Fact Uncle Li is the person which estae madness and money, but he is a good too. Hence, he even bring Fang Shi Jie enter in basket school. That’s school name is University Di Yi. In that’s school there is a team of basket which very solid and delay. That’s team led by a captain which frustation because his loved have died. That’s captain have a sister, her name is Lily. In that’s team one of them member’s name is Xiao Lan. He is the including reliable leader.
After passing some test, finally Fang Shi Jie succeed to be accepted to become team member. In the time which brief, Fang Shi Jie to be player of basket which excitement. His achievement continue mounting, and he even famous progressively. Have contested, the journalist always scrambling want interview with him.
One day, opponent team realize greatness Fang Shi Jie, then opponent team order one of the member’s name Litian to invite Fang Shi Jie join with that team. Uncle Li as his manager even will give very big money if he will sell Fang Shi Jie, but Uncle Li refusing of it. Fang Shi Ji and his team continue to go forward to final act. In preparation of Final act of four learn Fang Shi Ji in Kungfu School suddenly come and support. Fang Shi Jie progressively the spirit.
Contest even started. Contest take place to exclaim and strained. Score contest of flimsy difference where team of Fang Shi Jie fail one poin. In that contest opponent team do various insincerity. Finally, team of Fang Shi Jie fail. All its supporter very disappointed, particularly again Uncle Li and Lily. In that’s time, Fang Shi Jie mindful of his teacher teaching that is creating backward time. Then he try that teaching. He even succeeding repeat time. Ball which he ought to shoot, he send to his team. And the ball even enter. Team Fang Shi Jie win. All his supporter happy cheer. Fang Shi Jie and all its team happy.
The next day, when Fang Shi Jie fiddling faddle with Uncle Li suddenly there is a girl person searching him.That person is Wang Yi Wan erranded, richest people in Asia. After meeting, reality Wang Yi Wan is father contain Fang Shi Jie. In meeting of Wang Yi Wan explain that he perforced to leaving Fang Shi Jie, because him chases by addict of debt. And existing glass ball his choker represent evidence that he is child contain Wang Yi Wan
Wang Yi wan mean to invite Fang Shi Jie to London to inherit all its properties in all the world. That Meanwhile, Uncle Li feel sorrowful because him lossing Fang Shi Jie
One night when Uncle Li is drinking grape, suddenly Fang Shi Jie come meeting him, and say that he more compatible live in Chinese together with him. Fang Shi Jie say, that Uncle Li very meritorious in his life. Though Uncle Li is the person which estae madness, but Fang Shi Jie know that Uncle Li is person which goodness.

Cerpen :Cinta Sebatas Mimpi

Dapatkah seseorang mencinta hanya karena sepotong mimpi? Mustahil. Namun, adikku semata wayang mengalaminya – setidaknya itu yang diakuinya. Gadis yang dicintainya adalah Lala, adik sepupunya sendiri. Wajar, bukan? Bahkan, menjadi halal saat kedua orang tuaku kemudian berpikir untuk meminangnya.
Semua berawal dari penuturan Jamal. Ia bilang, ia memimpikan Lala sebagai gadis yang diperkenalkan Ibu kepadanya sebagai calon istrinya. Kami sudah saling mengenal, Bu,” kata Jamal dalam mimpi itu dengan malu-malu. Gadis itu pun mengangguk dengan senyum malu-malu pula.
Sebenarnya Jamal tidak terlalu meyakini gadis itu adalah Lala. Wajahnya samar terlihat. Namun, Jamal merasakan aura gadis itu cukuplah ia kenal. Hebatnya, ini diperkuat oleh ayah kami. Di malam yang sama, beliau bermimpi tentang Jamal yang duduk di kursi pelaminan bersama Lala! Apakah ini pertanda? Entah. Hanya saja, sejak itu aku merasakan pandangan Jamal terhadap Lala berubah.
Mereka sebenarnya teman bermain di waktu kecil, namun tak pernah bertemu lagi sejak remaja. Keluarga Lala tinggal jauh di Surabaya, sementara kami di Jakarta. Kami jarang berkumpul, bahkan saat lebaran, sehingga kenangan yang dimiliki Jamal tentang Lala adalah kenangan di masa kecil dulu sebagai abang yang kasih kepada adiknya. Kasih dimana sama sekali tak terpikirkan untuk memandang Lala sebagai gadis yang pantas dicintai, bahkan halal dinikahi. Namun, mimpi itu mampu menyulap semuanya menjadi…cinta (?).
Mari katakan aku terlalu cepat menyimpulkan sebagai cinta. Barangkali saja itu hanya pelangi yang tak kunjung sirna mengusik relung hati adikku. Pelangi yang mampu merubahnya menjadi sok melankolis hingga membuat kami sekeluarga khawatir melihat ia kerap termenung menatap kejauhan, untuk kemudian mendesah perlahan.
“Mungkin kau harus menemuinya di Surabaya,” kata Ibu.
”Rasanya tak usah, Bu. Masak hanya karena bunga tidur aku menemuinya,” jawab Jamal.
”Barangkali saja itu pertanda.”
”Bahwa Lala jodoh saya?”
”Bukan. Bahwa sudah lama kau tak mengunjungi mereka untuk bersilaturahmi. Biar nanti Mbakmu dan suaminya yang menemanimu kesana.”

Jamal tertegun sejenak untuk kemudian mengangguk. Wah, pintar sekali Ibu membujuk. Padahal tanpa sepengetahuan adikku yang pendiam itu, Ibu menyerahi kami tugas untuk ”meminang” Lala. Ibu betul-betul yakin mimpi itu sebagai pertanda sehingga memintaku menanyakan kepada Lala tentang kemungkinan kesediaannya dipersunting Jamal.
”Kenapa tidak minta langsung saja pada Paklik? Biar mereka dijodohkan saja,” kataku waktu itu.
”Ah, adikmu itu takkan mau.”
”Tapi…”
”Sudahlah. Ibu tahu Jamal belum terlalu dewasa. Kuliah saja belum selesai. Tapi setidaknya ia memiliki penghasilan dari usaha sambilannya berdagang, ‘kan?”
“Bukan itu maksudku. Apa Ibu yakin Jamal mau dengan Lala? Barangkali saja mimpinya hanya romantisme sesaat.”
Ibu tercenung. Aku yakin Ibu belum memastikan ini. Yang beliau tahu hanya Jamal yang bertingkah aneh. Itu saja. Selebihnya ia perkirakan sendiri. Sepertinya justru Ibulah yang ngebet ingin meminang Lala.
”Kupercayakan semua itu padamu.”
Walah! Berarti tugasku berlipat-lipat! Selain memastikan kesediaan Lala, aku pun harus memastikan perasaan adikku sendiri.
Ia diam. Sudah kuduga reaksinya begitu jika kutanyakan tentang kemungkinan perjodohannya dengan Lala.
“Kamu mencintainya?” Aku mengganti pertanyaan. Kali ini Jamal malah terkekeh.
”Mungkin… Entahlah. Rasanya tak wajar.”
Tentu saja tak wajar! Bagiku, mencinta karena sepotong mimpi hanya omong kosong. Lagi pula Jamal tak tahu seperti apa wajah dan kepribadian Lala dewasa ini. Aku pun tak tahu.
“Santai saja, Mal. Tak usah dipikirkan. Yang penting kita tiba dulu di sana,” kata Bang Rohim, suamiku.
Setiba di Surabaya, kami disambut keluarga Lala hangat. ”Wah, iki Jamal tho? Oala, wis gedhe yo?!” ucap Bulik. Jamal hanya tersenyum. Apalagi saat pipi gendutnya dijawil Bulik seperti saat ia kanak-kanak dulu.
”Mana Lala, Bulik?” tanyaku saat tak mendapati anak semata wayangnya itu.
”Ada di dapur. Sedang bikin wedhang.”
Aku segera ke dapur. Aku sungguh penasaran seperti aPa Lala sekarang. Kulihat saorang gadis di sana. SubhanalAh, cantiknya! Ia mencium tanganku. Hmm, santun pula& Cukup pant`s untuk Jamal. Tapi, aku harus menahan diri. Kata Bang Rohim, butuh pendekatan persuasif untuk menjalankan misi ini. Aku tak yakin aku bisa sehingga menyerahkan sepenuhnya skenario kepadanya.
Tak banyak yang dilakukan Bang Rohim selain meminta Lala menjadi guide setiap iami bertiga pergi ke pusat kota. Ia melarangku membicarakan soal perjodohan, pernikahan, pinangan atau apapun istilahnya kepada Lala. Katanya, kendati kami keluarga dekat, sudah lama kami tidak saling bersua. Bisa saja Lala memandang kami sebagai ”orang asing”. Upaya melancong bersama ini demi untuk mengakrabkan kembali Jamal, Lala dan aku. Kiranya ini dapat memudahkanku saat mengutarakan maksud kedatangan kami sesungguhnya nanti.
Malam ini saat dimana aku diperbolehkan suamiku mengungkapkan semuanya kepada Lala. Seharusnya memang begitu. Tapi Jamal mendahuluiku. Tak kusangka ia serius dengan perasaannya. Ia utarakan semuanya. Tentang mimpinya, tentang jatuh cinta, bahkan tentang pinangan.
“Mungkin Dik Lala menganggap ini konyol. Abang juga merasa begitu. Tapi, setidaknya sekarang Abang yakin dengan perasaan Abang. Jadi, mau tidak kalau Lala Abang lamar?”
Bukan manusia kalau Lala tidak kaget ditembak seperti itu. Ia tampak galau. Seperti aku dulu. Sayang Lala tak merespon seperti aku merespon pinangan Bang Rohim dulu.
“Maaf, Mas. Aku terlanjur menganggapmu sebagai kakak. Rasanya sulit untuk merubahnya.”
Berakhirlah. Sampai di sini saja perjuangan kami di Surabaya. Jamal tersenyum mengerti, namun kuyakini hatinya kecewa. Cintanya yang magis tak berakhir manis. Kami pulang ke Jakarta dengan penolakan.
Sejak hari itu, Jamal tak terlihat lagi melankolis. Ia kembali sibuk dalam aktivitasnya. Adikku itu benar-benar hebat. Kendati patah hati, ia tak mau larut dalam perasaannya. Bahkan, belakangan aku tahu ia belum menyerah. Setidaknya penolakan itu berhasil mengakrabkan kembali Jamal dengan Lala. Mereka berdua kerap berkirim SMS sekedar menanyakan kabar ataupun saling bercerita. Jamal betul-betul memandang ini sebagai peluang untuk mengubah pandangan Lala terhadapnya.
Waktu kian berganti hingga masa dimana Jamal mengutarakan lagi keinginannya itu. Sayang ditolak lagi. Begitu berulang hingga tiga kali. Ayah dan Ibu prihatin melihatnya. Mereka tak bisa berbuat banyak. Keinginan mereka untuk menjodohkan saja keduanya Jamal tolak.
”Syarat orang yang menjadi calon istriku, haruslah tulus ikhlas menjadi pendampingku. Atas kemauannya sendiri, bukan pihak lain!” Begitu alasannya selalu.
Terserahlah apa katanya. Tapi ini sudah menginjak tahun kelima Jamal memelihara cinta tak kesampaian ini. Usianya kian mendekati kepala tiga. Cukup mengherankan ia tetap memeliharanya terus. Rasanya tak layak cinta itu dipelihara terus. Ia harus diberangus. Lala bukanlah gadis terakhir yang hidup di dunia. Untuk itu Ibu, Ayah dan aku kongkalikong untuk membunuh cinta Jamal. Sudah saatnya ia mempertimbangkan gadis-gadis lain. Kebetulan ada yang mau. Pak Haji Abdullah sejak lama ingin bermenantukan Jamal dan menyandingkannya dengan Azisa, anak sulungnya. Kami susun perjodohan tanpa sepengetahuan Jamal. Lantas, kami sekeluarga berusaha ”menghasut” Jamal untuk memperhitungkan keberadaan Azisa, temannya sejak SMU itu.
Alhamdulillah berhasil. Hati Jamal mulai terbuka untuk Azisa sehingga saat Pak Haji Abdullah meminta dirinya menjadi menantu, ia tak punya lagi pilihan selain mengiyakan.
Kesediaan Jamal memang sudah didapat, namun anehnya ia tak kunjung juga menentukan tanggal pernikahan. Kali ini naluriku sebagai kakak turut bermain. Rasanya Jamal tengah menghadapi masalah yang tak dapat dibaginya kepada siapapun, termasuk Azisa. Saatnya aku menjadi kakak yang baik untuknya.
”Entahlah, Mbak. Rasanya aku tak siap untuk menikah.”
Mataku terbelalak saat Jamal mengutarakan penyebabnya.
”Apa pasal?” tanyaku agak jeri. Aku tak berani membayangkan jika Jamal tiba-tiba membatalkan perjodohan. Keluarga kami bisa menanggung malu!
”Rasanya Azisa bukan jodohku.”
Aku semakin terkesiap. Aku mulai menduga-duga arah pembicaraannya.
”Lala-kah?” tanyaku. Jamal mengangguk pelan, namun pasti.
”Sebenarnya mimpi tempo hari itu tak sekonyong datang. Aku memintanya kepada Tuhan. Aku meminta Dia memberikan petunjuk tentang jodohku kelak. Dan yang muncul ternyata Lala!”
Aku kembali terdiam. Aku benar-benar payah. Sudah setua ini, masih saja tak dapat menjadi kakak yang baik buat Jamal. Aku bingung harus menanggapi bagaimana.
”Maafkan jika selama ini Mbak tak bisa menjadi kakak yang baik, Mal. Bahkan untuk masalahmu satu ini pun Mbak tak bisa menjawab. Hanya saja, kita tak akan pernah benar-benar tahu apa yang kita yakini benar itu sebagai kebenaran, Mal. Termasuk mimpimu. Mbak tidak tahu lagi harus menganggapnya omong kosong ataukah benar-benar pertanda. Kalaulah mimpi itu pertanda, pasti banyak sekali maknanya.”
”Kamu memaknainya sebagai cinta dan jodoh, Ibu memaknainya sebagai silaturahmi dan Ayah memaknainya sebagai tipikal istri ideal bagimu. Bukankah Azisa pun tak berbeda jauh dengan Lala? Mimpi itu nisbi, Mal.”
Jamal hanya mendesah pelan sambil memandang kejauhan. Mukanya masam. Mungkin tak menghendaki aku bersikap tak mendukungnya.

”Mungkin,” lanjutku, ”ini hanya masalah cinta saja. Mungkin hatimu masih hidup dalam bayangan Lala dan tak pernah sekali pun memberi kesempatan untuk dimasuki Azisa. Kau hidup di kehidupan nyata, Mal. Sampai kapan akan menjadi pemimpi?!”
Aku tersentak oleh ucapanku sendiri. Tak kuduga akan mengucapkan ini. Bukan apa-apa. Beberapa waktu lalu kami mendengar kabar Lala menerima pinangan seseorang. Kendati menyerah, aku yakin Jamal masih memiliki cinta untuk Lala. Ia pasti sakit. Aku betul-betul kakak yang tak peka. Aku menyesal. Aku peluk Jamal, menangis sesal.
Jamal turut menangis. Isaknya berenergi kekesalan, kekecewaan, kesepian, keputus-asa-an, bahkan kesepian. Aku terenyuh. Betapa ia menderita selama ini.
“Besok kita batalkan saja perjodohan dengan Azisa, Mal. Itu lebih baik ketimbang kau tak ikhlas menjalaninya nanti. Itu katamu tentang pernikahan, ‘kan? Kita bicarakan dulu dengan Ayah dan Ibu.”
Kupikir ini yang terbaik. Tak bijak rasanya tetap berkeras melangsungkan perjodohan di saat Jamal rapuh begini. Di saat Jamal terluka dan bimbang pada perasaannya. Biarlah keluarga kami menanggung malu bersama.
“Tidak. Kita teruskan saja. Aku ikhlas menjalani sisa hidupku bersama Azisa. Mungkin aku hanya membutuhkan sedikit menangis saja. Aku pergi dulu ke rumah Pak Haji untuk membicarakan ini. Assalamu’alaikum.”
Kutatap kepergian Jamal dengan perasaan tak tentu. Kalau diingat semua ini terjadi karena mimpi. Ya, Allah apakah benar mimpi itu pertanda-Mu? Jikalau benar kenapa sulit sekali terrealisasi? Jika pun tidak benar kenapa banyak orang mempercayai?
Aku terpekur. Maafkan aku adikku. Aku hanyalah insan, yang tak mampu menerjemahkan segala misteri-Nya, bahkan yang tersurat sekalipun. Aku hanya berusaha. Dia tetap yang menentukan. Maafkan aku.

Poem : Friendship

Im not sure wat to say.
i dont know how u feel
just please dont cry
and some way we will deal

i kno its been tough
and i know your heart is torn
youve been passed around
from the day u were born

u fall asleep one place
wake up in another
ur tears replace ur smile
no permanent cover

u lie in my arms
and cry when i put u down
u just want to be held
want someone around


Not What I Thou

Bung Tomo

Nalika tanggal 10 November 1945, ing Surabaya ana perang campuh yuda. Perang antarane Tentara Republik Indonesia karo tentara sekutu kang nalika iku dipandhegani Ingrris. Ya ing wektu iku Landa kang wis minggat saka bumi Indonesia kanthi mbonceng Sekutu kepengin bali njajah maneh Negara kita. Tentara Indonesia, mligine arek-arek Surabaya padha maju ngadhepi mungsuh sing teka.
Arek-arek Surabaya nesu tenan bareng Ingrris menehi ultimatum, supaya arek-arek Surabaya seleh gegaman lan kudu pasha bongkokan. Kanthi nggawa gaman saanane, ana bambu runcing, pedhang lan bedhil kuna., kabeh padha maju kanthi semangat kang murub. Semangat kanggo ngusir penjajah.
Nalika iku Surabaya dadi ajange perang gedhen tenan. Ing ngendi-endi ana suwara bedhil, granat, lan mriyem pating jeglur. Kukus nggembuleng ing ngendi-endi. Geni ing kana-kene murab-murab ngobong apa wae.
Ing kahanan mangkono iku, ana sawijining pemudha kang nduweni semangat gedhe. Sadhela-sadhela aweh semangat marang para pejuang, marang arek-arek Surabaya. Anggone mbakar semangat liwat radhio. Mula meh kabeh rakyat nalika iku yen Bung Tomo sesorah ana radhio padha nglumpuk ngrungoake. Semangat bali thukul makantar-kantar maneh.
“Allahu Akbar! Allahu Akbar! Sedulur-sedulurku kabeh warga Surabaya! Arek-arek, pemudha-pemudha Surabaya! Ayo, maju terus pantang mundur. Rawe-rawe rantas malang-malang putung. Sadhumuk bathuk, sanyari bumi, kudu dilabuhi tekan pati! Ayo, usiren Tentara Inggris! Ayo, usiren Tentara Walanda. Aja wedhi, pantang mundur! Kita kudu menang! Surabaya kudu kita regem. Indonesia kudu mardika! Allahu Akbar! Allahu Akbar!”
Mangkono saben-saben Bung Tomo aweh sesorah, aweh semangat marang para pejuang. Pidhatone bisa gawe semangat kang murub tenan. Para pejuang tambah saya gumregut. Lan ora aneh yen nalika iku pimpinane Sekutu, yaiku Brigadir Jenderal Mallaby nemoni tiwas ing paprangan kena mimise para pejuang, ya arek-arek Surabaya. Bung Tomo mula bisa nggugah semangate para pejuang, lan iku katindake meh saben dina. Tekad lan semangate Bung Tomo sing mangkono iku pantes tinular dening para mudha saiki. Berjuang ora mung nganggo bedhil apadene granat, nanging uga bisa kanthi mbakar semangat kayadene Bung Tomo mangkono iku.
Mula ora aran aneh yen sabanjure pamarentah banjur aweh anugerah, aweh pangaji-aji kanthi gelar pahlawan nasional tumrap Bung Tomo.

Puisi : Sebuah Pengorbanan Daun

Sebatang daun
Kering dan kuning
Jatuh ke bumi
Sambil berbisik lirih
”Aku sudah terbuang dari lingkungan”
”Adakah disini sudi, menerima hadirku ini”

Kemudian datang orang berlalu
Daun merana terpijak sepatu
Daunpun hanya bisa diam
Menerima nasibnya yang malang
Seperi itu...

Kemudian, tik...tik...tik...
Hujanpun datang
Daun yang tadinya jatuh ke bumi
Ikut kemana air pergi

Tak lama kemudian daunpun tiba
Dibawah pepohonan tinggi
Semakin kering
Dan semakin menguning

Setelah beberapa hari...
Daun yang kuning menjadi busuk
Dan akhirnya berubah
Menjadi tanah
Menjadi humus

Sebatang daun
Kering dan kuning
Jatuh, terbuang sia-sia
Ikut menyumbang jasa

Cerpen : Persembahan Terakhir Kali untuk Bunda

Hari ini hari Sabtu, hari yang paling kubenci, karna hari ini aku harus pergi ke sebuah gedung menyebalkan yang disebut sekolah musik. Mungkin bagi sebagian besar teman-temanku disana, tempat itu sungguh menyenangkan. Alat-alat musik akustik dimainkan dengan indah. Mereka bisa memilih sendiri alat musik apa yang ingin mereka pelajari.
Namun tidak bagiku. Aku benci musik, apa lagi musik klasik, yang terpaksa kudengarkan setiap Sabtu sore. Uh……….menjenuhkan!
“Eva…segeralah bersiap-siap, jam empat nanti kamu sekolah musik bukan?” Tegur Bunda dari balik pintu kamar yang sedikit terbuka.
“Iya Bunda….sebentar lagi aku berangkat!” Teriakku dari dalam kamar.
Yap, aku terpaksa menuruti kehendak Bunda agar aku belajar bermain biola di gedung menjengkelkan itu. Aku tau Bunda akan sangat kecewa padaku bila aku menolaknya. Aku masih cukup punya hati untuk itu. Bunda begitu teropsesi pada biola. Aku tak heran mengapa. Dulu bunda sangat menyukai biola. Bahkan, beliau sering pergi ke luar Negeri untuk mengikuti konser ataupun lomba memainkan biola. Namun impian Bunda pupus seketika karena harus kehilangan sebelah tangannya karena sebuah kecelakaan. Jadi Bunda melampiaskan semua impiannya padaku..
“Eva…….cepatlah nak, jangan sampai kau terlambat. Ini, biolamu sudah Bunda siapkan”
Aku tersadar dari lamunanku. Jarum jam menunjukkan pukul 15.50. Akupun berpamitan pada Bunda, dan melesat bersama sepeda kesayanganku.
Takdir mengantarku menjadi anak tunggal yang yatim membuat Bunda menaruh harapan besar padaku. Aku tak ingin menanggalkan keinginan Bunda, tapi ini bukan duniaku. Bagaimanapun aku harus mengatakan hal ini pada Bunda suatu saat nanti.
Siang itu, ketika aku baru pulang setelah bermain bola basket bersama teman-teman priaku, kudapati keadaan rumah begitu sepi. Lebih sepi dari biasanya.
“Dimana Bunda?” pikirku dalam hati.
Kutengok dapur, Bunda tak disana. Begitu juga di ruang baca, bekas ruang kerja ayah dulu. Bunda tak terlihat disana.
“ Bunda……Bunda……Eva pulang” teriakku. Namun tak ada jawaban.

Namun akhirnya kutemukan Bunda terbaring lemas diatas ranjangnya. Wajahnya pucat, dan tampaknya ia kesakitan. Aku duduk ditepi tempat tidur, dan bicara pada Bunda
“Bunda, Bunda kenapa? Apa Bunda sakit? Ayo Bun, Eva antar ke dokter”
“Bunda tidak apa-apa sayang, hanya sakit kepala biasa. Istirahat sebentar juga pasti sembuh, Bunda sudah biasa begini” kata Bunda tersenyum tipis.
Aku mengelus lembut kening Bunda. Ku sibakkan anak-anak rambut yang menjuntai di kening orang yang paling kusayang ini. Aku tak akan memaksanya. Karena aku tau betul sifat Bunda yang tidak suka dipaksa.
“Eva…”
“Iya Bunda”
“Belajarlah memainkan biola dengan sungguh-sungguh ya nak, jangan kecewakan Bunda. Bunda ini sudah tua, kamupun sudah dewasa. Bunda ingin sekali melihat Eva sukses sebelum Bunda berpulang”, kata Bunda lembut
“Bunda, jangan bicara yang tidak-tidak, Eva sayang Bunda”
“Bunda juga sayang sekali sama Eva…” jawab Bunda
Kata-kata Bunda barusan membuatku tersentak. Bagaimana aku bisa berprestasi bila aku tak bisa memainkan satu lagupun yang telah diajarkan? Akankah nanti Bunda kecewa padaku disaat-saat terakhirnya? Aku jadi merasa bersalah pada Bunda.
Di sampingku Bunda telah terlelap. Kupandangi wajahnya yang penuh kasih sayang. Garis-garis samar yang tertera di wajahnya menandakan kelelahan di usia tuanya. Rambutnyapun telah memutih. Semakin sayang aku pada Bunda.
Aku membelai pelan pipinya. Namun tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang kurang.
“Ya Allah, Bunda! Bangun Bunda!” teriakku panik
Aku baru menyadari, nafas Bunda tersendat-sendat. Segera aku mencari pertolongan dari para tetanggaku. Aku menangis dalam perjalanan menuju rumah sakit. Aku khawatir pada Bunda. Aku terus berdoa agar Bunda diberi kesempatan untuk tetap hidup.
Di rumah sakit, Dokter dan suster lalu lalang di depanku. Aku terus menerus berdoa. Aku tak bisa membendung airmataku. Semuanya terjadi begitu cepat.
Setelah lama menunggu, seorang Dokter menemuiku dan membawakan sebuah kabar
“Ibu anda berhasil kami selamatkan. Namun ada satu hal yang harus anda ketahui”
“Apa itu Dok?”
“Ibu anda menderita kanker otak stadium empat. Dan kami prediksikan, sisa hidupnya tinggal satu tahun lagi”
Aku tersentak mendengarnya. Benar-benar terpukul. Bunda yang begitu kusayang akan pergi dariku selamanya. Aku, seorang Eva yang orang-orang nilai tomboy ini menangis sehari penuh karena masalah ini. Entah apa yang akan kulakukan sepeninggalan Bunda nantinya.
Setelah kejadian itu, aku selalu berusaha untuk membahagiakan Bunda. Aku tidak memberi tahu Bunda tentang sisa umurnya yang tak lama lagi. Namun agaknya Bunda sudah mempunyai firasat.
Sabtu sore yang biasanya kulalui dengan tak bersemangat, kini berubah. Ku coba untuk lebih serius belajar biola. Memahami lagunya, dan belajar menyukainya. Selain itu aku juga mencoba untuk mengikuti seleksi dalam pemilihan pemain konser atau pemilihan wakil sekolah dalam sebuah lomba. Masih terngiang di telingaku, kata-kata Bunda yang menginginkan aku sukses. Khususnya sukses sebagai pemain biola.
Beberapa bulan kemudian, aku berhasil mewujudkan impian Bunda. Aku berhasil menjuarai sebuah kontes musik klasik Nasional bersama biolaku. Bangga rasanya. Terlebih Bunda, aku dapat melihat kebahagiaan yang mendalam dalam airmatanya ketika aku pulang sebagai juara.
Kemenanganku ini pula yang mengantarku pergi keluar Negeri untuk bertanding di kancah dunia. Sungguh, baru kali ini aku merasakan senangnya mewujudkan impian Orangtua.
Tidak begitu lama setelah kepulanganku ke Tanah Air dengan gelar juara, keadaan Bunda semakin melemah. Bunda seakan sudah tidak kuat lagi menahan deritanya itu. Aku hanya bisa menemaninya di sisa-sisa waktunya.
“Eva…terimakasih sayang, kamu telah menjadi seperti apa yang Bunda harap. Bunda bangga sekali padamu” Bunda berkata lirih
Aku tersenyum. Kuraih tangan kanan Bunda yang masih berfungsi, dan ku dekap penuh kasih.

“Bila nanti Bunda tiada, janganlah kamu jadi anak pemurung. Hidupmu masih akan terus berjalan. Hidupilah dirimu sendiri, Eva. Eva anak yang mandiri, bukan?”
Aku mengangguk pelan. Miris rasanya mendengar suara Bunda yang bergetar.
“Hanya satu pesan Bunda. Jangan berhenti bermain biola, Eva”
“Iya Bunda, Eva janji. Tidak akan mengecewakan Bunda. Eva akan terus bermain biola” jawabku dengan suara serak, menahan airmata.
“Bunda percaya sama Eva…bolehkah Bunda mendengarkan sebuah lagu dari biolamu, nak? Sebagai lagu pertama dan terakhir yang Bunda dengar darimu.”
Aku mengangguk, lalu beranjak mengambil biolaku. Lantas, aku berdiri di dekat ranjang Bunda. Ku mainkan sebuah lagu kesayangan Bunda. Aku memainkan biolaku dengan penuh perasaan. Perasaan kasihku terhadap Bunda.
Bunda meneteskan airmata ketika mendengar permainanku. Beliau tersenyum manis, sebelum akhirnya menutup matanya saat lagu itu belum selesai kumainkan.
Aku menangis disamping jasad Bunda. Aku tidak bisa menutupi kesedihanku. Namun tenang rasanya melihat Bunda yang tersenyum sebelum meninggal. Semoga laguku dapat mengantar kepergiannya menuju surga. Itulah doaku saat itu.
Kini aku hidup berkecukupan. Berkat prestasi-prestasiku dulu, aku mendapat beasiswa sekolah tinggi seni di Jerman. Semua kebutuhanku ditanggung pemerintah. Di Jerman pula aku dipertemukan dengan pendamping hidupku.
Ku rencanakan untuk pulang ke Indonesia satu minggu lagi. Aku ingin menjenguk rumah peninggalan Bunda yang telah kusumbangkan sebagai perpustakaan sekolah seni yang telah menjunjung namaku. Aku juga ingin menengok makam Bunda yang tak jauh dari sana. Aku akan memainkan biolaku di depan makan Bunda. Agar Bunda bahagia melihatku sekarang yang datang bersama menantu dan cucunya

Cerpen : Pelangi di Hati

Rintik hujan mulai jatuh dari angkasa, mendung yang sedari tadi menggelayut di langit Semarang berubah menjadi gerimis. Widuri duduk termenung, menatap rintik hujan dari balik jendela kamarnya. Ia menghela nafas seolah ingin melepas segala permasalahan dirinya. Ingatannya melayang pada kejadian tadi pagi di bangku taman sekolah.
“Wid, aku pengin kita mengakhiri hubungan kita.” Kata Hilman kakak kelas yang sudah beberapa bulan menjadi tambatan hatinya. Perkataan Hilman yang tiba-tiba itu bagaikan sebuah petir di siang bolong.
“Tapi mas, apa salahku? Apa aku kurang sempurna di matamu?” Tanya Widuri terisak.
“Kamu tidak pernah berbuat salah padaku, tapi kamu terlalu baik bagiku Wid. Terus terang, selama beberapa bulan bersamamu, aku merasa sulit menghapus bayang Rieta mantanku sebelum kamu.
Kemarin, dia mengajaku untuk balikan. Dia menyesal sudah putus denganku. “ Jawab Hilman tanpa berani memandang Widuri.
“Jadi mas anggap aku sebagai pelarian aja?
Mengapa dari dulu mas tidak pernah cerita hal itu padaku .” Teriak Widuri . Ia pun bangkit, dan menghambur menuju kelasnya sambil menahan tangis. Hilman hanya bisa memandang kepergian Widuri.
“Mas Hilman, mengapa mas tega padaku?” Batin Widuri sakit.
Di kelas, Widuri hanya melamun, ”Heiii, ngelamun aja nih non, entar kesambet setan biar tahu rasa lho!.” kaget Nurul sobat kental Widuri dari kecil. ”Cerita deh, biasanya kalau kamu lagi kayak gini pasti kamu ada masalah.
Siapa tahu aku bisa kasih solusi buat kamu.” Widuri hanya tersenyum simpul. Perlahan, ia menceritakan kejadian yang menyakitkan itu pada Nurul sambil terisak. Nurul pun paham. “Wid, saranku lupakan Hilman.Cowok di dunia ini tidak hanya dia seorang. Kamu tuh cantik dan pintar, tak sulit rasanya mencari pengganti Hilman.” kata Nurul sambil mengusap air mata yang menetas di pipi Widuri. .
“Tapi, apa aku bisa melupakan mas Hilman? “ Tanyanya gamang
“Kamu pasti bisa.” Yakin Nurul sambil memeluk sahabatnya.
Tretttttttt, bel pulang sekolah berbunyi. Widuri bergegas bersiap-siap pulang.
”Eh, Wid kamu jadi kan berangkat latihan nari nanti sore?” Ingat Nurul.
“Ya, nanti ketemuan di sanggar tari ya.” Jawab Widuri.
Mereka pun berpisah di gerbang sekolah. Ketika dia menunggu bis di halte depan sekolah, sekilas ia melihat Hilman memboncengkan Rieta naik ninja kesayangannya. “Aku pasti bisa lupakan dia” Mantap Widuri dalam hati .
Sore itu Widuri datang ke sanggar, seperti biasa ia mulai berlatih bersama rombongan teman-temannya. Kali ini, saat berlatih menari Bedaya sendiri ia menangkap sesosok pemuda yang kagum atas tariannya. “Siapa sih dia” Batin Widuri.
Tiba-tiba Si pemuda mengeluarkan Handycam dari tasnya dan mulai merekam. Widuri pun jadi tak konsen menari . Setelah menari, Si pemuda menghampirinya “Bagus banget tarian kamu tadi.” Pujinya. Widuri pun tersipu malu “Terimakasih.” Kata Widuri .
Mereka berdua berkenalan dan mulai saling mengobrol. Widuri akhirnya tahu nama cowok itu adalah Reva, ia teman kuliah Yoga anak pemilik sanggar yang kuliah di Jakarta. “ Kalau kamu tak berkeberatan, bolehkah aku merekam tarianmu?” Tanyanya “Tentu saja boleh.” jawab Widuri.
Sejak perkenalan itu, Reva mulai dekat dengan Widuri. Widuri pun mampu melupakan sejenak rasa sakit di hatinya.
Beberapa hari kemudian, Reva mulai rajin berkirim SMS dan meneleponnya. Hari itu, sepulang sekolah Widuri kaget setengah mati. Tiba-tiba, Reva menjemputnya di sekolah tanpa meminta izin padanya. Nurul yang tahu cerita kedekatan Widuri dengan Reva , hanya bisa terkekeh saat Widuri dibonceng naik Vespa pinjaman Reva dari Yoga. Kali ini ia ingin mengajak Widuri berkeliling kawasan Kota Lama Semarang. Berbekal kamera, ia menginginkan mengambil sejumlah shoot. Setelah memarkir Vespanya, mereka turun. Reva sudah asik mengambil sejumlah shoot menarik. Widuri menemani di sampingnya dengan senang hati, kali ini Reva dengan sengaja memfoto Widuri saat termenung menikmati senja di bangunan tua Kota Lama Semarang.
“Revaaaaaaaaaa, ngapain kamu?” Sewot Widuri.
Mereka pun memperebutkan kamera itu.
“ Hapus gak.” pinta Widuri setengah manyun.
Sang surya pun mulai berarak ke peraduannya. Reva mengantarnya pulang, seusai mentraktir makan di warung lesehan. Setelah sampai di depan rumah Widuri, Reva mulai berkata untuk mencairkan suasana
“ Wid, bulan depan aku mau balik ke Jakarta.
Sebelum itu ada yang mau aku omongin. Beberapa bulan ini, baru ku tahu aku menyimpan perasaan padamu. Tapi, aku malu mengatakannya padamu. Baru sekarang aku berani mengatakannya”m kata Reva.
Maukah engkau, menjadi pelangi yang mewarnai hari-hariku?” Tanya Reva sambil mengenggam tangan Widuri dan mengecupnya.
“Aku belum bisa kasih jawaban sekarang Rev .” Jawab Widuri setengah gamang.
“Sulit rasanya bagiku melakoni gaya pacaran jarak jauh. Lagipula ini terlalu cepat buatku ” Jelas Widuri sambil menarik tangannya dari gengaman Reva.
“ Baiklah, aku akan menunggu jawabanmu.” Harap Reva.
Widuri bergegas turun dari vespa dan masuk ke dalam rumah. Hubungan Widuri dan Reva, semakin dekat. Setiap malam sebelum tidur Reva menelepon Widuri dan berkata. “Have a nice dream, I am still waiting.”
Dan setiap pagi, sekuntum mawar putih dari Reva datang padanya. Di kartu ucapannya ia selalu menulis
“Selamat Pagi Cinta. I am still waiting.”
“Duh, aku harus gimana donk Rul?” Lapor Widuri.
”Emmm, menurutku kalau kamu suka padanya nyatakan sebelum terlambat. Entar kamu nyesel lho.” Saran Nurul
“Kamu gak mau kan, ngalami patah hati untuk kedua kali?
Sekarang jujur padaku, kamu suka kan ma Reva?” Tanya Nurul.
“Entahlah, aku bingung Rul. Di satu sisi, aku masih berharap mas Hilman akan kembali kepadaku tetapi di sisi yang lain relung hati yang sempat kosong kembali terisi oleh kehangatan Reva.”
Hari ini adalah ulang tahun Widuri yang ke 17, Reva membuatkan suatu surprise bagi Widuri ia mengajak Widuri menikmati Indahnya panorama Rawa Pening. Hawa sejuk terasa, saat mereka duduk di bangku taman Bukit Cinta di depan mereka terhampar pemandangan Rawa Pening dan Gunung Ungaran , Reva kembali menyatakan perasaan cintanya “Wid, aku sayang padamu. Maukah kamu jadi pelangi di hatiku?” Tanya Reva menunggu kepastian.
Widuri bingung harus ngomong apa
“Maaf Rev, aku belum siap kasih jawaban sekarang.
Aku masih gamang. Kamu gak marah kan?” Jawab Widuri terbata-bata,
“Gak papa, aku akan sabar menanti jawaban darimu.” Jawab Reva

“ Ini untukmu sebagai hadiah ulang tahun dariku.” Kata Reva sambil mengeluarkan sebuah bungkusan dari dalam tasnya.
“ Apa ini Reva?” Tanya Widuri, ia pun segera membuka bungkusan itu. Widuri tertegun, sebuah kotak musik klasik yang di dalamnya ada kalung berukirkan namanya diberikan Reva padanya.
“Reva, makasih” Sahut Widuri lirih.
Esok harinya, Reva menjemput Widuri. Kali ini ia melihat Widuri sedang berbicara pada seorang cowok. Tanpa sengaja, ia mendengar pembicaraan itu.
“Wid, aku nyesel putusin kamu.
Ternyata Rieta lebih memilih cowok lain yang lebih kaya dan tajir daripada aku.” Kata Hilman memelas sambil memegangi tangan widuri
“ Aku pengin kita balikan kayak dulu.” Harapnya.
“Tapi, mas Hilman, aku…”
Ketika Widuri belum sempat melanjutkan jawabannya, ia melihat sesosok Reva yang terpaku melihat kejadian itu. “ Reva., tunggu” Teriak Widuri tertahan.
Reva bergegas menstater Vespanya dan meninggalkan Widuri, yang hanya bisa terpaku menatap kepergiannya
Beberapa hari kemudian, Reva sudah jarang menelepon dan mengiriminya sms dan bunga. Di kamar Widuri termenung memikirkan Reva, baru kali ini dia yakin atas perasaannya. “Reva, aku mau menjadi pelangi hatimu.” Batin Widuri.
Tiba-tiba, Ibu Widuri masuk ke kamarnya dan memberitahu dirinya bahwa ada seorang cowok ingin menemuinnya.“ Reva ada apa?” Kata Widuri saat melihat kedatangan Reva
“Halo, Wid aku cuma mau pamit. Dan kasih hasil foto kamu. Nih!” Ucap Reva tanpa berani memandang Widuri.
” Terimakasih sudah menemani aku selama di Semarang.” Reva pun bergegas pamit pulang.
Saat Reva akan menutup gerbang rumah, tiba-tiba Widuri datang memeluknya dari belakang. “Rev, aku juga menyimpan perasaan padamu. Itulah jawabanku atas pertanyaanmu kemarin.
Masalah mas Hilman , aku sudah tak ada hubungan lagi.” Jelas Widuri
“ Terimakasih Widuri, kamu telah mau menjadi pelangi yang akan mewarnai hidupku dari jarak jauh.” Kata Reva.
“ Aku akan terus menyayangimu, walaupun jauhnya antara Jakarta – Semarang.”
Besok siangnya, Widuri mengantar Reva pulang ke Jakarta naik kereta dari Stasiun Tawang.“ Wid, aku janji akan sering berkirim kabar padamu, dan main ke sini.
Tunggulah aku.” Janji Reva.
“Rev, aku akan menunggu janjimu.” Sahut Widuri.
Lalu, Reva mengecup kening Widuri sambil berkata ”Jaga dirimu”.
Reva akhirnya masuk ke dalam kereta yang perlahan berjalan dan membawanya pulang ke Jakarta. Widuri hanya bisa melihat kepergian kekasihnya dari balik peron dan melambaikan tangannya.

MC of Separation

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Excelency, Mr. Ty. Sujito as headmaster of SMK Pemuda 01 Kesamben
Respectable our beloved teachers
Dear ladies and getlement
Dear brothers and sisters
Dear my lovely audience

First of all, let us praise to the Almighty Allah SWT, because of His Blessing we are able to come here, to attend a farewell ceremony for the students of SMK pemuda 01 kesamben grade
Secondly, may shalawat and salam be upon the our 0Prophet Muhammad SAW who has guided us from the darkness into the brightness.
Ladies and Gentlemen, Brothers and Sisters…
In this good opportunity, I am standing here to represent all the students of SMK Pemuda Grade IX to give a valedictory speech.
On the behalf of all students grade IX ….
First, we would like to say thank you very much for all the teachers of SMK Pemuda 01 kesamben who have taught, educated, and guided us so that we can pass the national exam (UN) successfully. We know that advice, guidance, and motivation given by the teachers of SMK Pemuda 01 Kesamben have made us better not only in thinking but also in attitudes. My teachers… we realize that we cannot give you reward. We can only give you gratitude
and pray. May God repay your kindness.
Second, we would like to apologize to all of the teachers, administration staffs and all the elements of SMK Pemuda 01 Kesamben . Please, forgive our mistakes and hopefully we can make our attitudes better than before.
Third, especially to our younger brothers and sisters in grade VIII and VII, we would like to remind you, please keep studying hard, obey your teachers’ advices, try to be better than us. And, please pray for us to be able to continue our study to the further education so that someday we will become successful and useful persons for this country and our society.

Ladies and Gentlemen, Brothers and Sisters…
I think that’s all my valedictory speech. Hopefully it will be useful for all of us. The last, on the behalf of students grade IX, once again, I would like to say, forgive us… remember us… pray for us… for the students of SMPN 1 Tikung grade IX academic year 2010/ 2011. Thank you very much.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Cerpen ; Suatu Keajaiban

Ana adalah seorang murid SMP yang berasal dari keluarga miskin. Ayah Ana Cuma seorang pengangguran.Dan ibunya setiap harinya hanya mengurus anak-anaknya. Ia mempunyai 1 adik bernama Adi dan ia mempunyai 1 orang kakak bernama Sarah.Adiknya seorang murid, dia masih kelas 1 SD.. Dan kakaknya sudah bekerja diluar negeri, tetapi tidak ada salah satu seorangpun dari keluarganya yang mengetahui ia bekerja sebagai apa. Ia Cuma mengetahui bahwa Sarah bekerja di luar negeri saja.Sudah 11 tahun, Sarah tidak mengirim kabar dan tidak pula ia mengirim surat untuk keluarganya.
Setiap harinya, kedua orangtuanya selalu resah dan selalu memikirkan Sarah. Bagaimana tidak? Bayangkan saja siapa sih orang tua yang rela anaknya sampai kenapa-napa.Karena sudah sekian lamanya Sarah tidak mengirim kabar.Tapi kedua orang tuanya tidak mengeluh terhadap apa yang telah terjadi dengan keluarganya. Dia hanya pasrah dan tawakal kepada Allah. Setiap sesudah sholat, dia selalu mendoakan Sarah agar tidak terjadi apa-apa dengannya.
Ayah dan Ibu Ana juga resah memikirkan Ana yang sudah menduduki kelas 1 SMP dan adiknya yang masih kelas 1 SD. Dia bingung memikirkan bagaimana cara agar dia mendapatkan uang dengan cara yang halal karena setiap bulan ia harus SPP anak-anaknya Dia tidak mau anaknya putus sekolah cuma gara-gara uang. Dia terus berusaha dengan cara yang halal agar kedua anaknya tetap sekolah.
Ana adalah anak yang rajin beribadah. Setiap sehabis sholat, dia selalu berdoa agar orang tuanya diberi rizki oleh Allah dan agar diberi kesehatan dan keselamatan terhadap kakaknya, Sarah. Ana juga seorang anak yang rajin belajar. Di SD nya, dia selalu mendapatkan juara pertama di kelasnya. Saking pintarnya Ana, Kepala Sekolah yang ada di SD nya Ana memberi beasiswa kepada Ana, sehinggga kedua orang tua Ana tidak perlu membayar uang bulanan Ana. Sekarang,Ana sudah kelas 1 SMP, sehingga tidak ada lagi yang memberi beasiswa kepada Ana.
Setiap pagi, Ana selalu berangkat sekolah dengan adiknya. Tidak lupa sebelum berangakat ke sekolah, Ana selalu minta izin kepada kedua orang tuanya. Sekolah adiknya Ana kebetulan dekat dengan sekolah Ana. Dan sekolahannya pun tidak jauh dari rumah Ana.Jadi, Ana dan adiknya berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.
Kira-kira 15 menit, Ana sudah sampai di sekolahan.Kebetulan, itu adalah hari pertama Ana masuk sekolah SMP.Di kelas, masing-masing murid baru di suruh memperkenalkan diri agar siswa lainnya bisa kenal. Seperti pepatah mengatakan ”Tak kenal maka tak sayang”. Yang pertama maju ke depan adalah Susi, teman baru di SMP Ana. Kemudian ia langsung memperkenalkan dirinya dengan siswa lain. Susi ini adalah anak dari pengusaha besar. Tentunya dia kaya, dong!!!.Sesudah perkenalan dari Susi, selanjutnya giliran Ana. Ana memperkenalkan jati dirinya kepada siswa lainnya. Ana juga memperkenalkan bahwa dia adalah seorang anak pengguran.Tiba-tiba spontan, tertawalah seluruh teman yang ada di kelasnya.Terutama Susi, Susi langsung mengatakan ”Mana mungkin seorang pengangguran bisa menyekolahkan anaknya. Paling tidak ada sebulan, langsung putus sekolah”katanya mengejek Ana. Ana cuma bisa diam.Lalu ibu guru memberhentikan tertawa anak-anak. Dan beliau mengetakan bahwa teman-teman tidak boleh mengejek Ana, karena Ana juga sama seperti kita.Seharusnya kita kasihan kepada Ana karena dia menjadi seorang anak tak punya, kita harus membantunya. Kita tidak boleh membeda-bedakan teman kita.
Bel pun telah dibunyikan, tandanya anak-anak sudah.boleh pulang. Kemudian, Ana pulang dengan jalan kaki sendiri. Tiba-tiba di tengah jalan, Crooot!!! Air kotor yang ada di tengah jalan memercik baju Ana. Ternyata setelah Ana lihat itu adalah mobilnya Susi.Mobil itu berhenti sejenak. ”Sukurin kamu anak orang miskin,emang enak aku percikin, kata Susi. Lalu mobil itu langsung pergi begitu saja. Ana cuma bisa diam saja. Dia terus jalan menuju ke rumah. Sesampainya di rumah, Ayah dan Ibu Ana tidak ada. Ana langsung meletakkan tasnya ke kamar tidurnya, kemudian dia langsung pergi ke kamar mandi untuk memcuci bajunya yang kotor.Sesudah mencuci bajunya yang kotor, Ana lalu belajar.
Tiba-tiba tok...tok...tok... Ayah dan ibu Ana pulang ke rumah. Lalu Ana membukakan pintu ”Dari mana ayah,Ibu” kata Ana. Ayah dan Ibu habis baru saja mencari pekerjaan agar kamu an adikmu bisa sekolah” kata Ibu. Mendengar perkaaan itu, Ana langsung kasihan mendengar ibunya bicara. Pikirnya dalam hati ”Sungguh kasihan orang tuaku berjuang dari pagi sampai sore cuma gara-gara agar aku dan adikku bisa sekolah. Betapa besar perjuanganmu ibu dan ayahku”. Bu....yah kalian pasti belum makan dari tadi siang. Makanya aku buatkan makanan dan dua cangkir kopi untukmu. Walaupun hanya itu, mudah-mudahan bisa menghilangkan rasa lapar dan rasa capek ayah dan Ibu, katanya. ”Makasih anakku engkau memang anakku yang baik”kata ayah dan ibu Ana. Ana tersenyum.
”Bagaimana Ana, hari pertamamu masuk ke sekolah SMP, tentunya senang bukan”ujar Ayah dan Ibu Ana. Senang Bu...yah semua teman menyukai aku” kata Ana. Pikirnya Ana dalam hati, Maafkan Aku ayah, ibu aku terpaksa berbohong,jika aku menceritakan keadaan yang sebenarnya, pasti ayah dan Ibu akan kecewa. Aku tidak mau melihat ayah dan Ibu bersedih.
Kemudian Ana lalu melanjutkan belajarnya. Sesudah belajar, Ana langsung sholat Isya’.Tidak lupa setelah sholat Ana berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esakemudian tidur.
Besok paginya Ana berangkat sekolah seperti biasanya.Sesampaiya di sekolah, Ana mengikuti pelajaran sekolah. Ana diberi Ilmu oleh Bapak Ibu Guru di kelas.Waktu itu adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Bapak Guru memberikan soal kepada murid-murid yang dituliskan di papan tulis.”Siapa yang bisa mengerjakan soal ini mohon maju ke depan”kata Pak Guru. ”Saya Pak”kata Ana. ”Iya Ana silahkan maju ke depan”kata Pak Guru. Lalu Ana maju ke depan untuk mengerjakan sol-soal tersebut. ”Terima kasih Ana, jawabanmu betul”kata Pak Guru. Sama-sama Pak, kata Ana. Buuuukkk!! Ana terjatuh di lantai. Ha...ha....ha. emang enak kamu Ana aku jegal. Lalu teman yang lain menjawab ”Dasar orang miskin, gak pernah berjalan di lantai sebagus itu ya....!!! Susi lalu menjawab ”Maklumlah orang miskin,”. ”Sudah-sudah kalian hentikan pertengkaran ini..., sebenarnya kita itu harus menyayanginya, bukan membencinya,kasihan Ana”. ”Kamu tidak apa-apa, Na?” tanya Pak Guru. ”Tidak Pak” jawab Ana.
Teng....teng...teng...bunyi bel telah dibunyikan. Kemudian anak-anak mempersiapkan pulang dengan dipimpin oleh Pak Guru. O...ya anak-anak besok akan ada ulangan dari saya. Kalian harus sudah siap. Jangan lupa belajar. Kalian juga harus membayar uang ujian, uang SPP sekaligus kita menyumbang uang kepada Panti Asuhan jadi semuanya Rp.650.000,00. Kalau kalian tidak membayar uang itu,kalian tidak boleh mengikuti ujian besok. Iya, Pak? Jawab anak-anak
Kemudian anak-anak pulang ke rumahnya masing-masing.Ditengah jalan Ana merasa kehausan. Lalu dia membeli es. Baru Ana akan memakan es, tiba-tiba ada seorang nenek yang mengatakan ”Dik, tolong aku. Aku lapar dan haus sekali”kata nenek tua itu. Ana merasa kasihan, kemudian Ana langsung memberikan esnya kepada nenek tua tadi. ”Ini nek”jawab Ana. Baru Ana akan memberika es itu kepada nenek tua tadi, tiba-tiba plukkkk..... esnya terjatuh karena sengaja ditampar oleh Susi. ”Upsss Maaf!!! gak sengaja”kata Susi. Susi langsung pergi begitu saja. Tetapi sebelum pergi Susi berkata ”Kasihan deh kamu Ana, pasti besok ayah dan ibumu tidak bisa membayar uang sebanyak Rp.650.000,00 karena ayah dan ibumu orang miskin, mana mungkin bisa membayar uang sebanyak itu” kata Susi. ”Sudah Susi jangan menghina orang tua saya, kamu boleh menghina aku tapi jangan orang tuaku”kata Ana. Eh....eh...eh siapa kamu orang tua saya apa, beraninya kamu melarang aku ya, Plaaaaakkkkk Susi dengan beraninya menampar Ana. ”Aduh sakit”kata Ana. ”Rasain kamu makanya jangan sekali-sekali kamu melarang aku ya,dasar orang miskin”kata Susi. Susi langsung pergi begitu saja.
”Ayo nek, saya antar ke rumah saya. Nenek lapar kan!!!”kata Ana. ”Iya nak, ayo kita pergi ke rumahmu. Nenek sudah lapar sekali dari dua hari belum makan”
Sesudah sampai di rumahnya Ana, Ana mempersilahkan nenek tua itu masuk ke dalam rumahnya. ”Nek aku mau kebelakang dulu ya, mau ambil makanan” kata Ana. ”Iya nak”jawab nenek itu. Ana langsung pergi ke belakang. ”Siapa nenek itu Na” kata Ibunya Ana. ”Oh itu seorang nenek yang tadi minta es kepada saya dan tidak segaja es itu jatuh gara-gara ditampar oleh teman saya, kasihan dia bu, dia belum makan dan minum sejak dua hari”kataAna”.Hah...kasihan sekali dia, cepat kamu ambilkan makanan dan minuman untuknya” kata ibunya Ana. ”Iya bu” jawab Ana. Segera Ana memberikan makanan kepada nenek tua itu. ”Ini nek makanan dan minumannyanya, maaf ya nek makanannya cuma kaya begini, semoga ini bisa membuat nenek tidak lapar dan tidak haus lagi” kta Ana. ”Terima kasih Nak”jawab nenek tua itu. Lalu nenek itu memakan dan meminumnya. ”Sudah nak, makasih atas pemberiannya”. Sekarang nenek harus melanjutkan perjalanan nenek untuk melanjutkan kehidupan” kata nenek tua itu. ”Sudahlah nek, lebih baik nenek tinggal di sini saja”kata Ana. ”Engkau sungguh baik nak” kata nenek itu. ”Atas jasmu kepadaku dan ketulusan hatimu untuk membantuku, maka kamu juga akan kubantu” kata nenek itu. ” Apa maksud nenek?”kata Ana. Sudahlah, apakah ini kakakmu” kata nenek. Tiba-tiba kakak Ana yang bekerja di luar negeri itu menampakkan dirinya. ”Kakak, kakak, kakakku”kata Ana. ”Adikku, oh adikku Ana” kata kakak Ana. Ana langsung pergi ke dapur menemui ibunya dan ayahnya yang ada di dapur. Ibu...ayah, kak sarah pulang” kata Ana. ”Hah, Sarah pulang, mana dia” kata ibu dan ayahnya. Ibu dan ayahnya langsung menuju ke ruang tamu unutk melihat sarah. ”Sarah”, kata ibunya. Tiba-tiba ibunya pingsan. Kemudian ibunya dengan cepat dibawa ke kamar untuk dikompres. Ibunya pun sudah sadar. ”Sarah, ibu rindu sekali padamu, nak” kata ibunya. ”ayah dan adik-adikmujuga rindu sekali padamu, Nak, kemana kau selama ini? Apakah disana kau baik-baik saja? Kau bekeja sebagai apa?”kata Ayahnya. ”Saya juga rindu sekali pada kalian semua” kata Sarah.”Saya berada di Amerika Serikat. Disana Sarah dikasih kebutuhan yang cukup oleh teman-teman Sarah. Bahkan Sarah juga disekolahkan disana, dan alhamdulillah Sarah mendapat beasiswa sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah), dan sebenarnya Sarah disana ingin bekerja, tetapi teman-teman Sarah tidak memperbolehkan saya bekerja, dan teman-teman Srahlah yang setiap hari menyisihkan uang sakunya untuk memeberi Sarah uang. Jadi Sarah disana tidak bekerja, melainkan bersekolah. Maafkan Sarah yah, bu, Sarah tidak mengirimkan surat tentang kabar Sarah selama ini, karena Sarah sibuk menyelesaikan skripsi sarah di sana” kata Sarah. ”Tidak apa-apa nak, yang penting kamu pulang dengan selamat” kata ibu dan ayahnya. Tiba-tiba Sarah langsung dipeluk oleh ibunya. Sarah...oh anakku, akhirnya kamu kembali juga. Ayah dan ibu bingung memikirkanmu” kata Ibunya Ana.
Kemudian, Ana langsung mengambil tasnya dan merogoh sesuatu. Lalu dia mengambil uang dan memberikannya kepada kedua orang tuanya sebesar 30.000.000. ”Ibu,ayah sekiranya ini cukup untuk membelikan kebutuhan hidup keluarga ini sehari-hari dan untuk membiayai sekolah adik-adik Sarah”, kata Sarah. ”Terima kasih Sarah, engkau memang anak ibu yang baik”, kata ibu Sarah. Sarah, dan seluruh keluarganya senang bisa berkumpul lagi seperi dulu.

Dewi Ambika

Katresnan kuwi mulya. Dudu barang sepele. Mangkono wewarah kang bisa kita jupuk saka lelakone Dewi Ambika, putrane Prabu Darmamuka, narendra ing Giyantipura. Kadhung nibakake tresnane marang Dewabrata, kok satriya iku arep ninggal mlayu. Mesthi wae ora trima, nganti kapan wae Ambika nedya nagih kesaguhane Dewabrata. Prabu Darmamuka darbe putra telu, yaiku: Dewi Ambika, Ambiki, lan Ambahini (uga sok disebut Amba, Ambika, lan Ambalika). Giyantipura nagara makmur merga ratune adil. Anggone jumeneng nata diembani Patih Trimuka. Senapatine raseksa kembar Wahmuka lan Arimuka.
Ngancik diwasa, putri nata tetelune mekar dadi wanodya sulistya, ndadekake akeh satriya lan raja mudha saka mancanagara padha kepencut kepengin nglamar minangka garwa. Sang prabu bingung nemtokake endi kang kudu ditampa. Atas ature patih, Sang Prabu nuli adeg sayembara. Minangka jago,Wahmuka lan Arimuka, sapa kang bisa ngasorake wenang mboyong putri tetelune.
Akeh satriya lan raja padha ngleboni sayembara kuwi. Nanging siji baka siji nalika genti-genti munggah blabar kawat, ora ana kang kuwawa nandhingi Wahmuka lan Arimuka. Senapati raseksa loro kuwi kaya ora tau bisa mati. Saben salah siji mati, kuwandane dilumpati sedulure, bali urip maneh. Wekasane kang mupu sayembara padha mulih tanpa asil.
Sayembara iku uga kapireng Prabu Sentanu, nata Astina. Sang nata kagungan putra telu, Dewabrata, Citragada, lan Citrasena. Tetelune wis diwasa, ning durung palakrama. Sang nata ngutus Dewabrata kang pambayun supaya ngleboni sayembara.
Nadyan abot nindakake dhawuhe kang rama, Dewabrata matur sendika. Satriya bagus iki sejatine wis sumpah nedya wadat, ora palakrama selawase, merga ora kepengin gumanti nata. Lakune Dewabrata menyang Giyantipura kadherekake panakawan catur.
Dewabrata wis teka ing Giyantipura, banjur munggah blabar kawat nandhingi Wahmuka lan Harimuka. Nganti sawatara suwene anggone padha perang tandhing, ning ora ana kang kalah. Senapati buta loro iku saben salah sijine tiwas, kuwandane dilangkahi sedulur kembarane, jegegah bali urip maneh..
Mangkono wola-wali nganti Dewabrata kekeselen. Banjur takon marang Semar, apa wewadine mungsuhe kuwi. Semar ngulungake kunir-enjet lan matur supaya diolesake ing pucuk kerise Dewabrata. Keris diolesi kunir-enjet, Dewabrata bali maju maneh. Lan aneh, nalika Wahmuka kesuduk, sanalika sirna malih dadi kawah. Dene Arimuka malih dadi ari-ari. Jebule buta loro kuwi panjalmane kawah lan ari-arine putri nata Giyantipura.
Prabu Darmamuka resmi maringake putri tetelune marang Dewabrata. Dewi Ambika digarwa Dewabrata, Dewi Ambiki digarwa Citrasena, lan Dewi Ambahini digarwa Citragada. Kanggo sauntara, Dewabrata lan Dewi Ambika mapan ana kraton Giyantipura.
Dewi Ambika tresna banget marang Dewabrata. Yen turu, ora gelem adoh, njaluke tansah ditunggoni. Ning Dewabrata banjur eling marang prasetyane wadat. Mula, nalika Dewi Ambika lagi turu kepati, kanthi sesidheman metu saka kraton nedya bali menyang Astina. Ning, lagi tekan tapel watese kutha, ketututan Dewi Ambika. Sang dewi mbondheti nedya melu menyang ngendi wae. Dewabrata panggah ora gelem dieloni. Malah ngunus keris kanggo meden-medeni. Lan tanpa disengaja, keris ngenani Dewi Ambika temenan, ndadekake patine. Sasedane Dewi Ambika, ana swara ngumandhang ing langit ngandharake, besuk Dewabrata bakal nemahi pati ing tangane senapati wanita ing perang Baratayuda. Bab iku tembene kedadeyan tenan. Dewabrata kang besuke dadi pandhita jejuluk Resi Bisma, nalika madeg senapatine Kurawa gugur lumawan Srikandhi.

Cerpen ; Gak Lagi Deh . . .!!!

Pagi itu, suasana SMP Bina Mulia mulai tampak ramai. Para siswa dan siswi mulai berdatangan melewati pintu gerbang sekolah. Tampak sebagian sedang asyik berceloteh ria bersama kawannya. Yang sebagian lagi berjalan malas-malasan berangkat sekolah.
“ Ririn” rupa-rupanya teriakan cempereng itu telah mengagetkan temannya.
Ririn berbalik, ia kaget setengah mati melihat tampilan sahabatnya
“ Gimana cantik gak, kalau aku pakai jilbab?” Tanya Sinta sambil berputar-putar seperti seorang peragawati.
“ Aku ikut senang, kalau kamu udah mau tutup aurat dengan memakai jilbab. Kamu udah mantap kan?
Dan siap menjalankan konsekuensinya?” Tanya Zahra mencoba meyakinkan pendirian sahabatnya
“ Emmmm, aku belum terlalu yakin.
Sebetulnya jujur nih aku pakai jilbab tuh buat ngedeketin Reza anak Rohis kakak kelas kita.” Jawab Sinta polos
“ Masya Allah, kamu tuh keterlaluan, jilbab tuh bukan sebuah alat untuk pdkt tahu?. Jangan buat main-main ah!.” Tegur Ririn menasehati.
Lha mbok kasih support sahabatnya biar sukses gitu.” ujar Sinta seenaknya
“ Udah ah, kayak gitu kok minta support aku. Kamu tuh dibilangin suka ngeyel. Yuk masuk aja bentar lagi bel. “ Ajak Ririn.
Di tengah pelajaran pun, omongan Sinta hanya Reza saja mulai dari yang baik , alim , cakep , dsb. Ririn hanya bisa menjadi pendengar setia dan sesekali menimpali ucapan Sinta.
“Sinta, Ririn tolong Anda berdua kerjakan soal di papan tulis!. Teriak Pak Andi guru Fisika killler yang sedang mengajar mengagetkan mereka
“ Dari tadi, Anda berdua terus ngobrol seolah sudah bisa. Ayo kerjakan!. “ Perintah Pak Andi.
“ Mampus deh!.” Kata mereka berdua dalam hati. Mereka lemas dan saling menyalahkan.
Beberapa hari kemudian, Sinta meminta Ririn agar diajak ke pengajian anak-anak rohis di sekolah. Yang kebetulanRirin sering mengikutinya tiap hari Minggu . Ririn yang tahu maksud Sinta pun, tak bosan-bosannya menegur. Saat hari Minggu, ia menghampiri Sinta. Sesuai permintaan, Sinta mengajaknya ke pengajian, ia terperanjat.
“ Sis, beneran kamu mau ikut ke pengajian?. Kalau iya, jangan dandan menor kayak gitu ah. Kamu kan pakai jilbab,ini tuh bukan fashion show.” nasehat Ririn.
“ Ya, kamu tuh gak tahu aja, aku kan kayak gini biar diperhatiin Ibnu tahu?.” Jelas Sinta.
“ Yuk berangkat!” Ajaknya
“ Udah ah terserah kamu. Capek aku kasih tahu.” Ujarnya.
Esoknya di sela istirahat, Sinta bercerita“ Rin, tahu gak kemarin Reza ngobrol ama aku usai pengajian.” Lapor Sinta setengah girang
“ Emang kamu ama dia ngobrol apaan?” Tanya Ririn.
“ Banyak sih, soal agama gitu deh. Buat bosen juga sih. Eh, kemarin dia juga negur penampilan aku yang katanya kurang sesuai saat aku pakai jilbab.” Jawab Sinta.
“ Nah, bener kan apa kataku. Kamu kalau diberitahu gak mau dengerin.” Kata Ririn.
“ Iya deh aku yang salah” Maaf Sinta
Tiap hari ada saja cara-cara Sinta buat menarik perhatian Reza mulai sering datang ke pengajian lebih awal, mengajak Reza diskusi, sampai-sampai dibela-belain bawa kue khusus buat Reza setelah pengajian. Ririn hanya bisa tertegun melihat kelakuan sahabatnya
“ Ya, Allah sadarkan sahabatku. Bahwa yang dilakukannya salah. “ Doa Ririn dalam hati.
Sorenya, saat Sinta main ke rumah Ririn.”Rin, aku udah gak bisa tahan lagi nih buat nyataiin perasaanku sama Reza nih!.” Kata Sinta mengagetkan Ririn.
“Apa??, kamu tuh ya gak malu apa? Masak cewek nyatain diri duluan sama cowok!. Lagipula, aku yakin Reza tuh gak mau pacaran . Soalnya aku tahu dia tuh tipe orang yang memegang teguh agamanya .” Jelas Ririn.
“ Yahhhhhhhhh, Ririn jangan mematahkan semangatku donk!.” Kata Sinta hampir menangis
“Udah deh, saranku lupakan niatmu itu.” Saran Ririn.
Ia tahu akan sulit bagi sahabatnya untuk mendapatkan sebuah jawaban dari Reza. Karena ia tahu, sebetulnya Reza itu…

“Ah lupakan saja jangan sampai dia tahu. “ Ririn membatin
“ Gak, aku gak mau. Aku udah bulat mau nyatain perasaanku sama dia sore ini juga”, mantap Sinta.
Esok hari di sekolah, Ririn sudah tidak sabar menunggu kabar dari Sinta. Tak lama ia melihat Sinta di koridor sekolah, ia menyusulnya.
“ Gimana Sis kemarin?” Tanya Ririn mendesak
Sisca hanya tersenyum simpul. Di taman belakang sekolah, Ia menumpahkan air matanya di pundak Ririn.
“Rin, Ibnu menolakku .” Kata Sinta terisak. Ia menangis sesenggukan
“ Sin, jujur kalau saja kamu mau dengerin nasehatku.” kata Ririn.
“Mungkin kamu gak kayak gini”. Sinta menatap mata Zahra
“Maksud kamu?” Tanya Sinta heran
“Jujur, aku tahu banget siapa dia.
Kamu tahu, itu karena dia adalah saudara sepupuku.” Kata Ririn tertahan.
“ Haaaaaaaa, kenapa nggak dari dulu kamu cerita padaku?” Tanya Sinta hampir marah. “ Aku malu tahu.” marah Sinta.
“ Maafkan aku Sin bukannya aku bermaksud kayak gitu.” Jelas Ririn. Sinta kaget, rasa marah, malu, dan sedihnya bercampur.
“ Kamu jahat banget sih!.” Teriak Sinta. Ia pun berlari meninggalkan Ririn di bangku taman.
“Sinnnn, “ Kejar Zahra.
Terlambat, Sinta sudah menyetop angkot. Ririn menatap sedih melihat kepergian sahabatnya.
Malamnya, Ririn berusaha menelopon tetapi tidak dijawab, SMS dari Ririn juga tidak dibalas.
“ Duh, gimana nih biar Sinta ga marah ama aku?” Bingung Ririn. “Emmm, gimana kalau aku ke rumahnya setelah salat isya. Kan gak jauh-jauh amat tuh.” Kata Ririn dalam hati
“Sinta, ada Ririn tuh di bawah nungguin kamu.” Kata Ibu Sinta sambil mengetuk pintu kamar Sinta.
“Ma, bilangin kalau aku gak ada .” Teriak Sinta sambil menutup wajahnya dengan bantal.

Pintu kamar dibuka, Ririn masuk.
“ Ngapain kamu datang?.” Sinta melengos.
“ Sin, maafkan aku. Aku merasa bersalah gak kasih tahu kamu.” Ririn mencoba menjelaskan.
Setelah beberapa saat, hati Sisca mulai melunak atas penjelasan-penjelasan yang diberikan Ririn.
“ Rin, maafkan aku juga ya. Mungkin ini teguran dari Allah karena aku pakai jilbab karena ada maksudnya.” Kata Sinta. Mereka berdua berpelukan
“ Jadi tetap pakai jilbab kan?” Tanya Ririn mencoba meyakinkan
“Ya, iyalah.” Kata Sinta. Lalu mereka tertawa bersamaan
Beberapa hari kemudian, Sinta mulai ceria lagi, tak ada raut muka sedih pada dirinya. Ia juga masih mengikuti pengajian. Tiba-tiba, saat mereka jajan di kantin Sinta menyeletuk.
“ Rin, tahu gak kemarin waktu pengajian aku lihat dari alumni Rohis yang datang, siapa namanya itu? , Ari ya itu?, ganteng banget tahu!.” Kata Sinta.
Ririn pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. “Ampunnnnnnnnnn, gak lagi deh” Kata Ririn dalam hati.

Beauty and the beast

Once upon a time, there was a beautiful girl named Beauty. She lived with her father and her sisters in a small village. One day, her father saw an old castle and went it. In the castle, he picked a rose for Beauty. Suddenly, an angry Beast appeared. He wanted to kill her father, unless Beauty was brought to him. After arriving at Beauty’s house, her sisters ordered her to see the Beast and had to stay at the castle. In the castle, she felt scared, lonely, and sad. She tried to run away but was stopped by the Beast. One day, through the Beast’s magic mirror, Beauty saw that her father was sick. The beast allowed to her to go home. After arriving at home, her father was happy to see her. One night, Beauty had a dream that the Beast was sick. Beauty hurried back and saw the Beast dying. She began to cry. Tears fell into the Beast. Suddenly, the Beast changed into handsome prince. Beauty and the prince got married and lived happily.

artikel : Penyalahgunaan Nakoba

LATAR BELAKANG

Jaman sekarang banyak kalang remaja yang kecanduan narkotika. Mereka menggunakan narkoba karena, mereka ingin terlihat gaya, solidaritas kelompok/komunitas/gerik, menghilangkan rasa sakit, coba-coba/ingin tahu, ikut-ikutan, menonjolkan sisi berontak, dll. Tapi, mereka tidak tahu narkoba itu apa dan berakibat bagaimana. Sehingga mereka mengonsumsi narkoba. Padahal akibatnya kita menggunakan narkoba itu tidak baik. Akibatnya, kesehatan kita terganggu. Jika mereka sudah mengonsumsi narkoba, mereka akan kecanduan. Kalau tidak mengonsumsi narkoba, tubuh mereka akan terasa sakit, badan tersa panas dingin, menggigil, detak jantung tidak karuan, pusing, dll.

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai pedoman murid, guru dan pembaca. Makalah ini berisikan pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba, penyalahgunaan narkoba, akibat penyalahgunaan narkoba, penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Sebagai generasi bangsa, kita harus menjaga diri kita agar kita nanti dapat menjadi pemimpin bangsa. Kita tidak boleh merusak diri kita sendiri, karena kita seorang generasi bangsa.























BAB II
ISI

LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta melaporkan bahwa dari penderita yang umumnya berusia 15-24 tahun, kebanyakan dari mereka aktif di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau perguruan tinggi. Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama pada usia SD atau SMP karena tawaran, bujukan, dan tekanan seseorang atau kawan sebaya. Selanjutnya tidak sulit unutk menerima tawaran berikutnya. Dari pemakaian sekali, kemudian beberapa kali, akhirnya menjadi ketergantungan terhadap zat yang digunakan.


Narkoba yang disalahgunakan menyebabkan ketergantungan antara lain heroin, sabu, ektasi, obat penenang dan obat tidur. Seseorang memakai narkoba kabanyakan karena untuk:

a. Menghilangkan stress
b. Untuk bersenang-senang (recreational use )
c. Atau untuk bersosialisasi ( social use )

PENGERTIAN
Apa sih pengertian penyalahgunaan narkoba itu? Mengapa narkoba disalahgunakan? Pertanyaan tersebut menarik untuk kita ketahui dan akan dijawab dibawah ini!
Narkoba ( narkotik, psikotropika, dan obat terlarang ) berarti obat atau bahan yang bukan tergolong makanan yang jika diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan lama-kelamaan akan menimbulkan kerusakan pada organ tubuh tertentu
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah yang berlebih yang kurang teratur, dan berlangsung cukup lama, sehinggga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba ini menyebabkan sakit kanker, atau terserang penyakit virus HIV/AIDS.
Orang-orang menyalahgunakan narkoba karena adanya alasan tertentu, yakni:
a. Anticipatory beliefs, yaitu anggapan bahwa jika memakai narkoba orang akan menilai dirinya hebat, dewasa, megikuti mode, dan sebagainya
b. Relieving belefs, yaitu keyakinan bahwa narkoba dapat digunakan untuk mengatasi ketegangan, cemas, dan depresi akibat stresor psikososial
c. Facilitative atau permissive beliefs, yaitu keyakinan bahwa penggunaan narkoba merupakan gaya hidup atau kebiasaan karena pengaruh zaman atau perubahan nilai sehingga dapat diterima

Akibat Penyalahgunaan Narkoba
1. Bagi diri sendiri
a. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja
b. Intoksikasi ( keracunan )
c. Overdosis ( OD )
d. Gejala putus zat
e. Berulang kali kambuh
f. Gangguan peilaku mental social
g. Gangguan kesehatan
h. Mengendornya nilai-nilai kehidupa agama, social budaya
i. Keuangan dan hukum
2. Bagi keluarga
a. Suasana hidup nyaman, amam,dan tentram terganggu
b. Keluarga mulai resah karena barang-barang berharga di rumah hilang
c. Orang tua menjadi putus asa karena masa depan anak tidak jelas
d. Pengeluaran uang meningkat
3. Bagi Sekolah
a. Kedisiplinan dan motivasi yang sangat penting bagi proses belajar rusak
b. Suasana belajar mengajar di kelas terganggu
c. Prestasi belajar turun drastis
d. Sering membolos
e. Meningkatnya perkelahian
f. Perusakan barang-barang milik sekolah
g. Tidak menghormati pihak lain
h. Dikeluarkan dari sekolah
4. Bagi masyarakat, Bangsa dan Negara
a. Tingkat kejahatan meningkat
b. Negara menderita kerugian karena tidak produktif
c. Kesinambungan pembangunan terancam



JENIS-JENIS NARKOBA
Contoh jenis-jenis Narkotika:
Golongan Opioida
a. Bunga poppy ( candu )
b. Morfin HCI
c. Heroin murni
d. Heroin Meksiko

Golongan Koka dan daun Koka
a. Tanaman Koka
b. Batang dan buah Koka
c. Daun Koka dan serbuk Koka

Golongan Ganja
a. Daun ganja
b. Ganja kering
c. Rokok ganja
d. Tembakau ganja

Contoh jenis-jenis Psikotropika
a. Ekstasi
b. XTC
c. Inex
d. Amfetamin
e. Sekobarbital
f. Amobarbital
g. LEXO
h. MG
i. DUM



MINUMAN KERAS

Adalah semua minuman yang mengandung Alkohol tetapi bukan obat.Minuman keras terbagi dalan 3 golongan yaitu:- Gol. A berkadar Alkohol 01%-05%- Gol. B berkadar Alkohol 05%-20%- Gol. C berkadar Alkohol 20%-50%Beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar yang terkandung di dalamnya :- Bir,Green Sand 1% - 5%- Martini, Wine (Anggur) 5% - 20%- Whisky, Brandy 20% -55%.mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan "asyik". Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan. EFEK SAMPING YANG DITIMBULKAN : Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit saja, tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah / kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan. Bila dikonsumsi lebih banyak lagi, akan muncul efek sebagai berikut : merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih emosional ( sedih, senang, marah secara berlebihan ) muncul akibat ke fungsi fisik - motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri. kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu.Pengguna biasanya merasa dapat mengendalikan diri dan mengontrol tingkahlakunya. Pada kenyataannya mereka tidak mampu mengendalikan diri seperti yang mereka sangka mereka bisa. Oleh sebab itu banyak ditemukan kecelakaan mobil yang disebabkan karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat - obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar.

Akibat/Dampak Langsung Dan Tidak Langsung Penyalahgunaan Narkoba Pada Kehidupan & Kesehatan Manusia
Fri, 14/03/2008 - 5:03pm — godam64

Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif / psikotropika dapat menyebabkan efek dan dampak negatif bagi pemakainya. Danmpak yang negatif itu sudah pasti merugikan dan sangat buruk efeknya bagi kesehatan mental dan fisik.

Meskipun demikian terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam dunia kedokteran, namun hanya diberikan bagi pasien-pasien tertentu, bukan untuk dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat. Oleh karena itu obat dan narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan berbagai akibat yang beraneka ragam.

A. Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan

1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.
4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out.
5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
7. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin.

Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-mimpinya maka ia baru akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan banyak waktu serta kesempatan yang hilang tanpa disadarinya. Terlebih jika sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci-maki dan kutukan akan dilontarkan kepada benda haram tersebut, namun semua telah terlambat dan berakhir tanpa bisa berbuat apa-apa.

B. Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia

1. Gangguan pada jantung
2. Gangguan pada hemoprosik
3. Gangguan pada traktur urinarius
4. Gangguan pada otak
5. Gangguan pada tulang
6. Gangguan pada pembuluh darah
7. Gangguan pada endorin
8. Gangguan pada kulit
9. Gangguan pada sistem syaraf
10. Gangguan pada paru-paru
11. Gangguan pada sistem pencernaan
12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
13. Dan banyak dampak lainnya yang merugikan badan manusia.

C. Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia

1. Menyebabkan depresi mental.
2. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.
3. Menyebabkan bunuh diri
4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.

Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat atau kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALAHGUNAAN NARKOBA

B.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba

Ada beberapa faktor dapat mempengaruhi penyalahgunaan narkoba, yaitu :
a. Faktor lingkungan sosial, yaitu pengaruh yang ditimbulkan dari lingkungan sosial pelaku, baik lingkungan sekolah, pergaulan dan lain-lain. Hal tersebut dapat terjadi karena benteng pertahanan dirinya lemah, sehingga tidak dapat membendung pengaruh negatif dari lingkungannya. Pada awalnya mungkin sekedar motif ingin tahu dan coba-coba terhadap hal yang baru, kemudian kesempatan yang memungkinkan serta didukung adanya sarana dan prasarana. Tapi lama kelamaan dirinya terperangkap pada jerat penyalahgunaan narkoba.
b. Faktor kepribadian : rendah diri, emosi tidak stabil, lemah mental. Untuk menutupi itu semua dan biar merasa eksis maka melakukan penyalahgunaan narkoba.

B.4. Tempat dan sasaran peredaran
Tempat peredaran narkoba pada mulanya di tempat-tempat hiburan, seperti pub, diskotik, karaoke. Namun karena tempat tersebut dinilai tidak aman maka tempat transaksinya berpindah-pindah supaya terhindar dari petugas kepolisian. Demikian pula sasaran peredaran narkoba pada mulanya juga terbatas pada kalangan tempat hiburan malam, tetapi kemudian merambah kepada mahasiswa, pelajar, eksekutif, bisnisman dan masyarakat luas.

C. Pengaturan Narkoba Dalam Perundang-undangan
C.1. Landasan Hukum
Landasan hukum yang berupa peraturan perundang-undangan dan konvensi yang sudah diratifikasi cukup banyak, di antaranya adalah :
a. UU Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika
b. UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
c. UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
d. PP Nomor 1 Tahun 1980 tentang ketentuan Penanaman Papaver, Koka dan Ganja.
e. Keputusan Presiden No. 3 tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol
f. UU No. 8 Tahun 1976 tentang Perngesahan Konvensi Tunggal Narkotika 1961
g. Konvensi Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika 1988
h. Kep. Menkes No. 196/Men.Kes./SK/VIII/1997 tentang Penetapan Alat-alat dan Bahan-bahan sebagai barang di Bawah Pengawasan

C.2. Ketentuan Pidana
Penyalahgunaan Narkoba termasuk kualifikasi perbuatan pidana (delict) yang diatur dalam peraturan perundang-undangan sebagaimana disebutkan di atas. Hukum pidana menganut asas legalitas, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) KUHP yang menegaskan : “Tiada suatu perbuatan dapat dipidanakan kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan yang telah ada, sebelum perbuatan dilakukan”. Perkara narkotika termasuk perkara yang didahulukan dari perkara lain untuk diajukan ke pengadilan guna penyelesaian secepatnya.
Tentang Ketentuan Pidana Narkotika diatur dalam UU No. 22 Tahun 1997, Bab XII, Pasal 78 s/d 100. Bagi pelaku delik narkotika dapat dikenakan pidana penjara sampai dengan 20 tahun atau maksimal dengan pidana mati dan denda sampai Rp. 25 Milyar. Demikian juga bagi pelaku delik psikotropika, dalam UU No. 5 tahun 1997, Bab XIV tentang Ketentuan Pidana, Pasal 59-72, dapat dikenai hukuman pidana penjara sampai 20 tahun dan denda sampai Rp. 750 juta. Berat ringannya hukuman tergantung pada tingkat penyalahgunaan narkoba, apakah sebagai pemakai, pengedar, penyalur, pengimpor atau pengekspor, produsen ilegal, sindikat, membuat korporasi dan sebagainya.
Kalau dilihat ketentuan pidananya sebenarnya sudah cukup berat. Tapi dalam praktek peradilan, seringkali hakim menjatuhkan pidana yang sangat ringan hanya beberapa bulan saja atau malah dibebaskan kepada pelaku penyalahgunaan narkoba. Tentu saja ini tidak membuat si pelaku menjadi jera. Hal ini yang kadang membuat masyarakat menjadi tidak puas dan timbul kesan negatif kepada lembaga peradilan yang dinilai tidak sungguh-sungguh dalam menegakkan hukum untuk menjerat pelaku penyalahgunaan Narkoba. Itulah salah satu sisi kelemahan dari Undang-undang Narkotika yang tidak mencantumkan batas minimum ancaman hukuman kepada para pelaku penyalahgunaan narkoba.
Oleh karena itulah pemerintah dalam sidang kabinet bidang Polkam yang dipimpin Presiden Gus Dur memutuskan akan membuat hukuman minimal 12 s/d 20 Tahun untuk para pelaku pengedar dan penyalahgunaan narkoba. Diharapkan dengan adanya batas minimum hukuman, pelaku penyalahgunaan narkoba akan berpikir ulang melakukan tindakannya.









D. Upaya Penanggulangannya

Upaya penanggulangan penyalahgunaan Narkoba dapat dilakukan melalui beberapa cara, sebagai berikut ini :
a. Preventif (pencegahan), yaitu untuk membentuk masyarakat yang mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba. Pencegahan adalah lebih baik dari pada pemberantasan. Pencegahan penyalahgunaan Narkoba dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pembinaan dan pengawasan dalam keluarga, penyuluhan oleh pihak yang kompeten baik di sekolah dan masyarakat, pengajian oleh para ulama, pengawasan tempat-tempat hiburan malam oleh pihak keamanan, pengawasan distribusi obat-obatan ilegal dan melakukan tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan kesempatan terjadinya penyalahgunaan Narkoba.
b. Represif (penindakan), yaitu menindak dan memberantas penyalahgunaan narkoba melalui jalur hukum, yang dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat keamanan yang dibantu oleh masyarakat. Kalau masyarakat mengetahui harus segera melaporkan kepada pihak berwajib dan tidak boleh main hakim sendiri.
c. Kuratif (pengobatan), bertujuan penyembuhan para korban baik secara medis maupun dengan media lain. Di Indonesia sudah banyak didirikan tempat-tempat penyembuhan dan rehabilitasi pecandu narkoba seperti Yayasan Titihan Respati, pesantren-pesantren, yayasan Pondok Bina Kasih dll.
d. Rehabilitatif (rehabilitasi), dilakukan agar setelah pengobatan selesai para korban tidak kambuh kembali “ketagihan” Narkoba. Rehabilitasi berupaya menyantuni dan memperlakukan secara wajar para korban narkoba agar dapat kembali ke masyarakat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Kita tidak boleh mengasingkan para korban Narkoba yang sudah sadar dan bertobat, supaya mereka tidak terjerumus kembali sebagai pecandu narkoba.




Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba

Sebagai peralihan dari masa anak menuju ke masa dewasa, masa remaja merupakan masa yang penuh dengan kesulitan dan gejola, baik bagi remaja sendiri maupun bagi orang tuanya. Seringkali karena ketidaktahuan dari orang tua mengenai keadaan masa remaja tersebut ternyata mampu menimbulkan bentrokan dan kesalahpahaman antara remaja dengan orang tua yakni dalam keluarga atau remaja dengan lingkungannya.

Hal tersebut di atas tentunya tidak membantu si remaja untuk melewati masa ini dengan wajar, sehingga berakibat terjadinya berbagai macam gangguan tingkah laku seperti penyalahgunaan zat, atau kenakalan remaja atau gangguan mental lainnya. Orang tua seringkali dibuat bingung atau tidak berdaya dalam menghadapi perkembangan anak remajanya dan ini menambah parahnya gangguan yang diderita oleh anak remajanya.

Untuk menghindari hal tersebut dan mampu menentukan sikap yang wajar dalam menghadapi anak remaja, kita sekalian diharapkan memahami perkembangan remajanya beserta ciri-ciri khas yang terdapat pada masa perkembangan tersebut. Dengan ini diharapkan bahwa kita (yang telah dewasa) agar memahami atas perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anak dan remaja pada saat ia memasuki masa remajanya. Begitu pula dengan memahami dan membina anak/remaja agar menjadi individu yang sehat dalam segi kejiwaan serta mencegah bentuk kenakalan remaja perlu memahami proses tumbuh kembangnya dari anak sampai dewasa.


Beberapa Ciri Khas Masa Remaja

• Perubahan peranan

Perubahan dari masa anak ke masa remaja membawa perubahan pada diri seorang individu. Kalau pada masa anak ia berperan sebagai seorang individu yang bertingkah laku dan beraksi yang cenderung selalu bergantung dan dilindungi, maka pada masa remaja ia diharapkan untuk mampu berdiri sendiri dan ia pun berkeinginan mandiri. Akan tetapi sebenarnya ia masih membutuhkan perlindungan dan tempat bergantung dari orang tuanya. Pertentangan antara keinginan untuk bersikap sebagai individu yang mampu berdiri sendiri dengan keinginan untuk tetap bergantung dan dilindungi, akan menimbulkan konflik pada diri remaja. Akibat konflik ini, dalam diri remaja timbul kegelisahan dan kecemasan yang akan mewarnai sikap dan tingkah lakunya. Ia menjadi mudah sekali tersinggung, marah, kecewa dan putus asa.

• Daya fantasi yang berlebihan

Keterbatasan kemampuan yang ada pada diri remaja menyebabkan ia tidak selalu mampu untuk memenuhi berbagai macam dorongan kebutuhan dirinya.

• Ikatan kelompok yang kuat

Ketidakmampuan remaja dalam menyalurkan segala keinginan dirinya menyebabkan timbulnya dorongan yang kuat untuk berkelompok. Dalam kelompok, segala kekuatan dirinya seolah-olah dihimpun sehingga menjadi sesuatu kekuatan yang besar. Remaja akan merasa lebih aman dan terlindungi apabila ia berada di tengah-tengah kelompoknya. Oleh karena itu ia berusaha keras untuk dapat diakui oleh kelompoknya dengan cara menyamakan dirinya dengan segala sesuatu yang ada dalam kelompoknya. Rasa setia kawan terjalin dengan erat dan kadang-kadang menjurus ke arah tindakan yang membabi buta.

• Krisis identitas

Tujuan akhir dari suatu perkembangan remaja adalah terbentuknya identitas diri. Dengan terbentuknya identitas diri, seorang individu sudah dapat memberi jawaban terhadap pertanyaan: siapakah, apakah saya mampu dan dimanakah tempat saya berperan. Ia telah dapat memahami dirinya sendiri, kemampuan dan kelamahan dirinya serta peranan dirinya dalam lingkungannya. Sebelum identitas diri terbentuk, pada umumnya akan terjadi suatu krisis identitas. Setiap remaja harus mampu melewati krisisnya dan menemukan jatidirinya.



Berbagai Motivasi Dalam Penyalahgunaan Obat

• Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal.

• Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini; dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja; antara lain:

1. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya.

2. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.

3. Perubahan teknologi yang cepat.

4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq)

5. Meningkatnya waktu menganggur.

6. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno-rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.

7. Menjadi manusia untuk orang lain.


Adanya faktor-faktor sosial kultural seperti yang dikemukakan di atas akan mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat menimbulkan motivasi tertentu untuk mamakai zat. Pengaruh ini akan terasa lebih jelas pada golongan usia remaja, karena ditinjau dari sudut perkembangan, remaja merupakan individu yang sangat peka terhadap berbagai pengaruh, baik dari dalam diri maupun dari luar dirinya atau lingkungan.



Penanggulangan Narkoba - Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba saat ini menjadi masalah yang sangat memprihatinkan dan cenderung semakin meningkat serta merupakan masalah bersama antara yang melibatkan pemerintah dan masyarakat sehingga memerlukan suatu strategi yang melibatkan seluruh komponen bangsa yang bersatu padu dalam suatu gerakan bersama untuk melaksanakan strategi ”menyeimbangkan dan memadukan pengurangan pemasukan dan pengurangan permintaan” sehingga program P4GN dapat berhasil guna yang meliputi bidang-bidang sebagai berikut

1. Bidang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.

Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba dengan meningkatkan kapasitas kelembagaan lintas bidang terkait, meningkatkan kualitas individu aparat, serta menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen masyarakat melalui lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, pelajar, mahasiswa dan pemuda, pekerja, serta lembaga-lembaga lainnya yang ada di masyarakat. (Pendidikan, Kesehatan sosial, Sosial-Akhlak, Sosial-pemuda & OR Ekonomi-Tenaga Kerja). Mencegah terjadinya penyalahgunaan dan perredaran gelap, dengan upaya-upaya yang berbasiskan masyarakat mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen masyarakat dengan motto yang menjadi pendorong semangat adalah ”Mencegah Lebih baik Daripada Mengobati”, adalah


* Strategi pre-emtif (Prevensi Tidak Langsung)

Merupakan pencegahan tidak langsung yaitu, menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan usahakegiatan dengan menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan, dan daya tangkal masyarakat dan terbina kondisi, prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.


* Strategi Nasional Usaha Promotif

Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif.


* Strategi nasional untuk komunikasi, Informasi dan Pendidikan Pencegahan.

Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan sebagai hasil interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah, lingkungan masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi informasi dan Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu

o Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga lainnya.
o Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran gurutenaga pendidikan dan peserta didikwarga belajar baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler.

o Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya.

o Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.

o Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.

o Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.

o Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.


* Strategi Nasional untuk Golongan Beresiko Tinggi

Strategi ini disisapkan khusus untk remajapemuda yang beresiko tinggi, yaitu mereka yang memepunyai banyak masalah, yang dengan edukasi preventif saja tidak cukup krena tidak menyentuh permasalahan yang mereka alami. Pada umumnya masalah-masalah tersebut, menyangkut kehidupan keluarga drop outputus sekolah, putus pacar, kehamilan diluar nkah, tekanan kelompok sebaya (peer group), glandangan dan anak terlantar, dan lain-lain.



* Strategi Nasional untuk partisipasi Masyarakat

Strategi ini merupakan strategi pencegahan berbasis masyarakat, sebagai upaya untuk menggugah, mendorong dan menggerakan masyarakat untuk sadar, peduli, dan aktif dalam melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Suksesnya strategi ni sangat tertanggung pada partisispasi masyarakat dalam usaha-usaha promotif, edukasi prevensi, dan penanganan golongan beresiko tinggi. Kekuatan-kekuatan didalam masyarakat di mobilisir untuk secara aktif menyelenggarakan program-program dibidang-bidang tersebut ditas.



INDIKATOR KINERJA

Ukuran keberhasilan pelaksanaan pencegahan, pembrantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba ditunjukan oleh pencapaian indikator kinerja yang menunjukan keberhasilan pelaksanaan program adalah sebagai berikut



Bidang Pencegahan

* Meningkatkan kesadaran masyarakat umum tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba

* Meningkatnya pengetahuan masyarakat umum tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba.

* Terjadinya peubahan sikap masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan Narkoba.

* Meningkatnya ketrapilan masyarakat terhadap penyalahgunaan Narkoba
* Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bahaya penyalahgunaan Narkoba.




































BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa narkoba merupakan bahan-bahan yang sangat berbahaya bagi kita semua. Dengan mengonsumsi narkoba, tentu saja kita akan mendapatkan berbagai penyakit yang membuat tubuh kita rusak: diantaranya adalah: (1) penyakit kanker, (2) gangguan kulit, (3) gangguan paru-paru, (4) gangguan fungsi hati, (5) gangguan pencernaan, (6) gangguan jaringan otak, (7) daya tahan tubuh menurun, (8) badan menjadi kurus, (9) tekanan darah tinggi, (10) berisiko terkena HIV/AIDS, dan bahkan dapat menyebabkan (11) kematian.
Dengan adanya berbagai penyakit yang telah diuraikan diatas, pemerintah sangat tidak memperbolehkan seserang mengonsumsi narkoba, terutama pada anak-anak remaja yang kini mulai banyak mengonsumsi bahan-bahan narkoba berbahaya. Kebanyakan mereka adalah yang telah aktif di SD, SMP, atau SMA.
Sebenarnya, hidup tanpa mengonsumsi narkoba itu lebih enak, nyaman, aman, dan tentram. Tetapi, karena ingin hidupnya dibuat bergaya, orang-orang, khususnya para remaja menjadi tidak tahan akan mengonsumsi bahan-bahan narkoba berbahaya.
3.2 Saran
Agar masyarakat, khusunya para remaja terhindar dari bahan-bahan narkoba, diperlukan pencegahan untuk mengonsumsi narkoba. Pencegahan dapat kita lakukan melalui berbagai cara, yaitu: (1) mengurangi atau tidak mengijinkan seseorang atau pabrik membuat narkoba, (2) adanya pengancaman agar dimasukkan penjara bagi orang-orang pengonsumsi atau pembuat narkoba, (3) adanya perhatian dan kasih sayang dari orang tua, dan lain-lain. Sehingga, dengan cara seperi itu, orang-orang khususnya para remaja dapat terhindar dari narkoba dan kehidupan semakin harmonis, aman, nyaman dan tentram tanpa narkoba.

Cerpen : Baju Kamisku

Jam dinding berdering menunjukkan pukul 07.00. Vita segera melompat dari kamar tidurnya dan langsung mandi, berganti pakaian, dan mempersiapkan alat-alat yang akan dibawa kesekolah.
Semuanya telah siap. Secepat kilat Vita keluar dari kamarnya dengan memakai seragam cokelat. Dia segera pergi keluar rumah dan bersepeda untuk pergi kesekolah.
Tak beberapa lama akhirnya dia sampai disekolah SDnya juga. Disana, dia merasa takut kalau-kalau gurunya memarahinya karena dia datang terlambat. Dia segera meletakkan sepedanya dan berlari-lari masuk kekelasnya. Setibanya dia di depan kelas, dia terkejut karena malihat semua teman-temannya memakai seragam identitas yang berwarna hijau. Ternyata, dia baru sadar kalau hari itu adalah hari Kamis, bukan hari Jumat. Spontan dia berkata,” Oh ya, inikan hari Kamis bukan hari Jumat”, katanya. Semua teman sekelasnya tertawa terbahak-bahak melihatnya. Vita jadi merasa malu, dia merasa tidak percaya diri, dan tidak mungkin dia mengikuti pelajaran dikelasnya dalam kondisi seperti itu.
Bu Eni yang mengajar dikelas itu, segera memberhentikan tertawa anak-anak, ”Stop... stop anak-anak, ada teman kita yang kesusahan kok kita malah mentertawakannya sih, harusnya kita itu membantu atau menghibur Vita supaya dia tidak sedih lagi”, kata Bu Eni.
Kemudian Bu Eni segera menyuruh Vita pulang untuk berganti pakaian, ”Lebih baik, sekarang kamu pulang dan ganti bajumu Vit, biar ibu yang mengantar kamu naik sepeda motor ibu supaya lebih cepat”.
Vitapun pulang diantar Bu Eni. Sesampainya dia dirumah, dia segera berganti baju, dan langsung berangkat dengan Bu Eni kesekolah kembali. Kini, Vita tidak malu lagi dan merasa percaya diri dalam megikuti kegiatan belajar-mengajar dikelasnya.